MAGELANG - Kapolresta Magelang Polda Jawa Tengah Kombes Pol Mustofa, S.I.K., M.H. menghadiri acara Khataman Akhirussanah Ke-19 Ponpes An Nawawi 02 Dusun Daren, Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/06/2024).
Hadir pula Kepala Kantor Kemenag Magelang Miftah, S.Ag, M.H., Forkopimcam Salaman, Pengasuh Ponpes An Nawawi 01 K.H. Achmad Chalwani dari Berjan Purworejo, dan Pengasuh Ponpes An Nawawi 02 K.H. Anang Kholilurohman. Hadir pula sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, sejumlah Kades wilayah Salaman, dan tamu undangan sekitar 3.000 orang
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa mengatakan, pentingnya memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak, baik melalui sekolah formal maupun melalui pondok pesantren. Serta selalu memperhatikan pergaulan sehingga fokus dalam menuntut ilmu.
Baca juga:
Kapolri: Idul Adha Momentum Jaga Toleransi
|
Lanjut Kombes Pol Mustofa menuturkan, bahwa saat ini fenomena kenakalan remaja sering terjadi di sejumlah daerah termasuk di wilayah Kabupaten Magelang. Mengonsumsi miras, tawuran dan tindakan melanggar hukum lainnya seolah seperti menjadi hal biasa.
“Hal itu terjadi karena perhatian kita terhadap anak-anak masih kurang, anak-anak yang sedang mencari jati diri mudah terpengaruh lingkungan di mana mereka bergaul. Penggunaan media sosial yang tidak bijak mendorong mereka melakukan tindakan melawan hukum, ” tutur Kapolresta Magelang.
Lebih lanjut, Kombes Pol Mustofa menegaskan, Polresta Magelang akan komitmen dalam menegakkan hukum serta memelihara Kamtibmas. Namun tentu butuh sinergitas berbagai pihak termasuk pihak ponpes, sekolah, dan masyarakat.
“Karena menjaga Kamtibmas adalah tanggung jawab bersama. Semua dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Termasuk di pendidikan dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, ” tegas Kombes Pol Mustofa.
Sementara pengasuh Ponpes An Nawawi 02 K.H.Anang Kholilurohman dalam sambutannya menyebutkan, beberapa arti anak dalam Al-Qur’an, antara lain anak fitnah (tidak tahu dengan orang tua). Selanjutnya anak menjadi musuh orang tua (anak yang tidak dididik agama) dan anak yang menjadikan hati orang tuanya tenteram.
K.H Anang mengajak para orang tua untuk mendidik anak dengan ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan. Agar mereka menjadi orang taat, jujur, dan berkarakter baik. Semua berharap masuk surga, namun di antara semua ada yang masuk surga lebih dahulu kelak.
“Orang yang saling mendahului masuk surga yaitu mati sahid, haji mabrur dan orang yang dermawan. Semua diawali dengan menuntut ilmu saat di dunia, ” ujar K.H. Anang Kholilurohman. (Humas)